Sabtu, 22 Januari 2011

Gol Irfan Kandaskan Ambisi PSM

MALANG -- Keampuhan striker Persema Malang, Irfan Bachdim yang menyarankan gol di menit-menit terakhir,  akhirnya mengandaskan mimpi PSM meraih poin dalam laga awal kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), Sabtu, 22 Januari. Permainan apik PSM sejak menit awal ternyata tidak bisa memenangkan Pasukan Ramang dalam pertandingan ini.

Ambisi PSM meraih angka perdana di laga pertama LPI pun kandas. Faktor hujan yang membuat lapangan becek dan fisik yang kurang siap, membuat PSM harus mengakui keunggulan Laskar Ken Arok.

Bertanding di kandang sendiri, Persema yang pada pertandingan sebelumnya menghujani gol Solo FC 5-1 justru tampil kurang meyakinkan. Sebaliknya, tim tamu mampu memanfaatkan kondisi itu untuk melakukan tekanan ke pertahanan Laskar Ken Arok.

Sejak menit awal, PSM sudah tampil menyerang. Bahkan, beberapa kali di menit awal, PSM sudah menciptakan peluang gol. Barulah pada menit ke 19, pemain gelandang PSM Srecko Mitrovich berhasil membuat gol indah ke gawang Persema yang dijaga Sukasto Effendi melalui tendangan bebas di luar kotak penalti.

Gol tersebut membuat kubu Persema tersentak. Tim tuan rumah berusaha meningkatkan agresif permainan untuk mengejar ketertinggalan dari PSM. Malah, mereka berkali-kali membuat barisan pertahanan PSM menjadi kewalahan. Stoper PSM Goran Subara mendapatkan kartu kuning dari upayanya menjaga pemain depan Persema.

Akibat serangan yang gencar, kemenangan di menit pertama PSM ternyata tidak bertahan lama. Handsball Goran Subara di kotak penalti pada menit ke 33 membuat Irfan Bachdim menyamakan kedudukan 1-1. Hasil seri ini membuat semangat anak-anak Persema bangkit. Serangan-serangan mereka menjelang akhir babak pertama makin gencar.

Tak mau kalah, PSM juga tetap tampil menyerang. Duet Oddang dan Rahmat di barisan depan PSM cukup merepotkan pemain belakang Persema. Sayangnya, upaya Oddang untuk memasukkan gol ke gawang Persema gagal. Malah, Oddang yang terjatuh di kotak penalti, diganjar kartu kuning karena dianggap diving.

Di babak kedua, kedua tim tetap tampil ngotot. Masuknya Kwon Jun menggantikan Marwan bisa memperbaiki barisan tengah PSM. Sayangnya, akibat kekurangan latihan, fisik pemain-pemain menjadi agak turun. Beberapa pemain PSM, mulai dari stoper Supriyono harus mengalami kram otot. Hingga akhir pertandingan, sejumlah pemain mengalami kram otot sehingga harus dilakukan pergantian pemain.

Masalah PSM semakin besar pada saat hujan deras mengguyur Stadion Gajayana sehingga membuat lapangan becek. Kondisi otot dan fisik yang tidak sebaik persiapan Persema membuat pemain PSM sering berjatuhan untuk mendapat perawatan medis.

Rahmat sendiri harus digantikan M Fadli di barisan depan karena kram otot dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Begitu juga Supriyono yang harus digantikan Hendra Wijaya karena hal yang sama.

Oddang yang juga telah dua kali jatuh dan mengalami kram otot dipaksa harus menyelesaikan pertandingan.

Di kubu Persema, juga terjadi dua kali pergantian. Untuk menambah daya gempur barisan depan, Jaya Teguh yang mendampingi Irfan harus digantikan Firman. Di barisan tengah, Persema juga mengganti Reza Mustofa dengan Kim Kurniawan.

Bergantung pada faktor keberuntungan, kedua tim tetap berupaya menjebol gawang lawan. Keberuntungan itu diperoleh Irfan. Pemain naturalisasi ini mampu membuat 5.000-an penonton di stadion ini bersorak setelah dia mampu mengeksekusi bola liar yang di depan gawang PSM pada menit ke 90. Ini membuat permainan anak-anak PSM tidak menjadi kendur. Memanfaatkan perpanjangan waktu lima menit, PSM berupaya membalas kekalahan. Namun hingga permainan berakhir, PSM harus mengakui kemenangan Persema 2-1. (die)

1 komentar:

Posting Komentar